JAMAAH LANSIA TETAP MENDAPATKAN PAHALA MENCIUM HAJAR ASWAD DARI JARAK JAUH

JAMAAH LANSIA TETAP MENDAPATKAN PAHALA MENCIUM HAJAR ASWAD DARI JARAK JAUH
JAMAAH LANSIA TETAP MENDAPATKAN PAHALA MENCIUM HAJAR ASWAD DARI JARAK JAUH
Bagikan

Jambitv.co, MEKKAH – Dalam pelaksanaan ibadah haji maupun umroh. Salah satu yang menjadi tujuan bagi para jamaah ketika menginjakkan kaki di Masjidil Haram, adalah menyentuh dan mencium Hajar Aswad. Namun, dengan kondisi fisik yang tidak memungkinkan dan padatnya jamaah yang berusaha mengusap dan mencium Hajar Aswad. Membuat keinginan tersebut sulit di wujudkan. Terutama bagi mereka yang sudah usia lanjut (lansia).

Agama Islam memberikan alternatif kemudahan bagi umat muslim yang sedang dalam kondisi yang tidak normal (dharurah). Termasuk saat hendak mengusap ataupun mencium Hajar Aswad. Mengingat Untuk tingkatan orang yang sehat dan muda saja, menciumnya dapat di lakukan dari jarak jauh. Terlebih bagi jemaah lansia yang kondisi fisiknya lemah.

Berdasarkan Jumhur ulama baik dari kalangan Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah maupun Hanabilah sepakat mengusap atau mencium batu yang berasal dari surga tersebut hukumnya sunah. Kesunahan ini salah satunya didasari oleh hadis Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang disebut dalam Mustadrak Al-Hakim:

Bacaan Lainnya

عن عبد الله ابن عمر، قال استقبل رسول الله صعم الحجر واستسلمه (رواه الحاكم)

Artinya: Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Rasulullah Saw menghadap ke arah hajar aswad dan mengusapnya.” (HR. al-Hakim).

PAHALA MENCIUM HAJAR ASWAD DARI JAUH

Hal ini berbeda saat kondisinya berdesakan dan ramai, maka teknik mengusap (istislam) dapat di lakukan dengan cara berdiri sembari memberikan isyarat ke arah Hajar Aswad dengan memakai tongkat atau benda-benda selainnya, termasuk bisa dengan tangan kanan.

sebagaimana yang dalam buku Fiqih Empat Mazhab mengatakan:

فإن عجز عن الإستسلام بيده فاستسلم بنحو عصا ويقبل ما أصابه به فإن عجز بذالك أيضا أشار إليه بيده أو بما فيه واليمين أفضل

Artinya: “Jika tidak mungkin mengusap (hajar aswad) dengan tangan, maka dapat di lakukan dengan menggunakan tongkat, lalu menciumnya. Jika tidak bisa juga maka cukup memberi isyarat dengan tangan, atau dengan apapun yang ada padanya, hanya saja menggunakan tangan kanan lebih utama.”

Dari penjelasan tersebut, maka ibadah umat Islam saat kondisi lemah/sakit pahalanya sebanding dengan saat sehat. Sehingga bagi jamaah lansia tidak perlu memaksakan diri untuk mencium atau mengusap Hajar Aswad secara langsung. Karena dari kemudahan yang di berikan, pahala yang di dapatkan lansia tidak akan berkurang dengan orang yang melakukannya secara langsung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *