Apakah sunat saat bayi berbahaya? Ini manfaat dan risikonya

Apakah sunat saat bayi berbahaya? Ini manfaat dan resikonya
Apakah sunat saat bayi berbahaya? Ini manfaat dan risikonya
Bagikan

Jambitv.co, Jakarta – Di dalam agama Islam, hukum sunat atau khitan bagi laki-laki adalah wajib.  Selain itu Khitan (sunat) adalah salah satu sunnah fitrah yang muakkadah (sangat dianjurkan). Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam:

الفطرة خمس -يعني السنة خمس- الختان والاستحداد وقلم الأظافر وقص الشارب ونتف الإبط

“Sunnah fitrah yang lima adalah khitan (sunat), istihdad (mencukur rambut kemaluan), memotong kuku, mencukur kumir, dan mencabut rambut ketiak” (HR. Bukhari 5889, Muslim 257).

Bacaan Lainnya

Pada bayi yang baru lahir, orangtua akan merencanakan kapan waktu yang tepat untuk mengkhitan anaknya. Ada yang memutuskan bayi di sunat sejak baru lahir, ada pula yang menunggu saat usianya lebih besar.

Sunat atau khitan merupakan operasi pembuangan kulup atau kulit yang menutupi bagian ujung atau kepala penis. Di Indonesia, prosedur sunat sebagian besar di lakukan karena faktor agama maupun tradisi. Sementara dari sisi medis, menganggap sunat memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Ustad Khalid Basalamah dalam ceramahnya menjelaskan, pada zaman Nabi Muhammad SAW, bayi yang baru lahir sudah dil akukan khitan. Itu jauh lebih baik, karena bayi tidak terlalu merasakan sakit seperti yang orang dewasa rasakan ketika dikhitan. Selain itu , berdasarkan survei, pertumbuhan badan, fisik dan mental seseorang yang dari bayi sudah di khitan itu lebih baik.

Manfaat dan Risiko sunat saat bayi

Dalam ilmu kesehatan yang dilansir dari berbagai sumber, khitan atau sunat yang dilakukan pada bayi laki-laki memiliki manfaat, yaitu:

  1. Mengurangi risiko infeksi saluran kemih

Apabila sunat di lakukan sejak bayi baru lahir, kemungkinan mengalami infeksi saluran kemih pun berkurang.

  1. Mengurangi risiko penyakit kulit

Melakukan sunat pada bayi juga turut mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit kulit atau keluhan semacam fimosis. Bahkan pada orang dewasa, sunat dapat mengurangi risiko penularan penyakit tertentu.

  1. Mudah menjaga kebersihan

Akan jauh lebih mudah menjaga kebersihan area kelamin apabila bagian kulupnya telah di hilangkan.

Tentunya, Anda harus mengajarkan dengan baik kepada anak-anak bagaimana cara membersihkan penis ketika mereka tumbuh besar.

  1. Menurunkan risiko terkena HIV

Sunat pada bayi juga memberikan manfaat jangka panjang, yaitu mengurangi risiko terkena infeksi penularan HIV.

  1. Mengurangi risiko kanker penis

Manfaat khitan pada bayi lainnya adalah untuk mengurangi risiko kanker penis. Meskipun beragam penelitian menemukan penyakit ini jarang di temukan pada bayi di khitan.

Selain itu, Risiko terjadinya komplikasi pada bayi laki-laki yang di khitan pun sangat jarang. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya risiko, seperti:

  1. Perdarahan ketika prosedur dilakukan.
  2. Muncul rasa nyeri.
  3. Kerusakan atau perubahan bentuk penis, seperti kulup menempel di ujung penis dan perlu perbaikan.
  4. Penyempitan saluran kencing.

Kabar baiknya, dalam penelitian Turkish Journal of Urology, komplikasi paling serius seperti perubahan bentuk penis sangat jarang terjadi, hanya sekitar 0,2% dan itu pun terjadi pada khitan yang tidak di lakukan di rumah sakit.

Sementara risiko terjadinya komplikasi ringan semacam perdarahan atau infeksi hanya sekitar 3%. Jadi, selama bayi disunat oleh tenaga profesional berpengalaman dengan peralatan steril, orang tua tak perlu terlalu risau.

Prosedur khitan harus di lakukan oleh tenaga medis yang profesional. Demikian lah manfaat dan risiko dari khitan  yang dilakukan pada saat bayi. Jadi orang tua tidak perlu khawatir untuk menentukan dan mempersiapkan kapan waktu bayi laki-laki akan di khitan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *